Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi disebabkan penyebarannya yang semakin luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bagi kamu yang berencana bepergian, WHO memberikan panduan untuk menjaga kesehatan selama bepergian. Yuk kita simak panduannya.
Hindari melakukan perjalanan ketika sedang batuk dengan suhu panas tinggi. Jika kamu memiliki keduanya dan kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis dan berikan informasi detail mengenai riwayat perjalanan.
Hindari jarak yang terlalu dekat dengan orang lain, terutama yang sedang batuk. Tetapi secara umum hindari kontak secara langsung dengan orang lain, termasuk salaman. Jaga jarak sekitar 1-2 meter.
Rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol. Sebisa mungkin setelah menyentuh permukaan (contohnya saja tombol lift, pegangan tangan di ekskalator, buku menu di restoran, dan lainnya) untuk segera mencuci tangannya. Jangan langsung memegang bagian muka karena virus corona bisa hidup di permukaan dari beberapa jam hingga beberapa hari tergantung tipe permukaan dan hal lainnya.
Hindari menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut. Karena virus corona, penyebab COVID-19 tidak menyebar melalui udara, melainkan melalui droplet. Maka ketika tersentuh oleh tangan atau bagian tubuh kamu, virus tersebut akan ikut terbawa. Ketika kamu tiga bagian tersebut dengan virus yang terbawa, maka kamu akan terkena virusnya.
Ketika batuk atau bersin, tutup mulut menggunakan siku tertekuk atau tisu. Buang tisu secepatnya di tempat sampah dan langsung cuci tangan. Jangan membuang tisu secara sembarangan. Mengapa? Untuk mencegah menyebarnya virus yang terbawa dalam batuk dan bersin yang kamu lakukan.
Jika kamu memilih menggunakan masker, pastikan masker tersebut menutup hidung dan mulut. Jangan menyentuh masker selama penggunaan. Segera buang masker sekali pakai setelah digunakan dan langsung cuci tangan. Ketika melepas masker, jangan sentuh bagian depan, bukalah dari bagian belakang. Pihak yang disarankan menggunakan masker adalah orang yang sakit (tidak harus sakit COVID-19, tetapi sakit apa saja) untuk mencegah menularkannya ke orang lain. Untuk yang sehat, tidak disarankan untuk menggunakannya.